ISTILAH BAN TUBELESS DAN CAIRAN ANTI BOCOR BAN
Dari pengalaman hari ini nihh, berbicara seputar motor talita yang dalam beberapa hari harus tambah angin alias pompa, awalnya seminggu sekali, lama-kelamaan jadi berkali-kali. Gak sangka sih kalau ternyata bannya bocor halus. Akhirnya, talita coba servis ke bengkel terdekat dari rumah.
Ketika dibengkel, terbukti bahwa ban motor talita memang bocor, tidak hanya satu bahkan ada empat sumber hilangnya udara dalam ban itu (waawwww).. Pada saat itu juga talita baru tau dengan istilah yang namanya ban tubless yaitu ban yang berbeda dari ban biasanya karena tidak menggunakan ban bagian dalam.
Karena sangat minim pengetahuan akan motor talita coba cari tau dengan bertanya pada abang-abang bengkel seputar ban motor tersebut dan juga bagaimana cara memperbaikinya. Dari situlah talita tau beberapa hal bahwa perbedaan lainnya ban tubeless lebih keras dibanding ban biasa, hal tersebut karena struktur karet lebih tebal dan padat. Disarankan jika kita sering melewati jalan rusak atau tidak rata, lebih baik menggunakan ban biasa.
Karena bocor gak cuma satu melainkan empat, maka abang bengkelnya nyaranin untuk memakai cairan anti bocor daripada menambalnya biasa karena pasti akan lebih mahal. Cairan seperti apa itu?? Cairan anti bocor ini digunakan untuk menambal ban agar tidak mudah bocor dengan cara memasukkan cairan tersebut kedalam ban melalui lubang pentil ban tersebut. Tapi sebenarnya apa dampaknya bagi ban tersebut? bohong saja apabila tidak ada efek negatifnya.
Kini memang di pasaran sudah banyak beredar beberapa label produk cairan anti bocor untuk ban motor. Penggunaannya yang mudah dan fungsinya sangat menolong pengemudi saat sedang mengalami ban bocor maka banyak pengemudi yang mngambil cara tersebut. Tinggal semprot lewat pentil, seketika bocor hilang. Cairan ini pun banyak diburu.
Tapi ternyata ada efek negatifnya yaitu salah satu nya adalah gel yang berada dalam ruang ban atau yang telah dimasukkan, obyek itu akan ikut berputar dan keseimbangan ban jadi terganggu, Bahkan cairan yang berwujud gel itu juga berpotensi menyumbat pentil ban. Potensi itu bisa timbul dari cara pemakaiannya yang melalui pentil, jika tidak mengalir semua maka akan jadi penyumbat jalur pentil.
Ini hal baru yang talita tahu, kembali ke masing-masing individu saja. Apakah ingin menggunakan cara ini sewaktu mengalami kebocoran ban tubless atau dengan cara lain. Pastikan mana yang menurut anda baik karena segala sesuatu pasti ada dampak negatif dan positinya. Semoga artikel ini bermanfaat! terima kasih.
Salam sukses!
0 comments:
Post a Comment